Oleh Sugiyanto Hadi, Bandung
SILANEWS - Tentu sah-sah saja kalau kini banyak orang coba menengok lagi peristiwa silam. Khususnya dalam hal aksi kebohongan massal, yang cenderung menasional.
Dulu Ratna Sarumpaet pelaku tunggalnya (pribadi, tanpa korban, cenderung bermonolog), kini sepasang suami-isteri Ferdy Sambo – Putri Candrawati (melibatkan institusi, ada korban tewas, melibatkan banyak pelaku).
Dan hebatnya lagi, pasangan itu didukung penuh oleh sejumlah oknum Polisi (temasuk pewira menengah dan tinggi). Hingga mengesankan sebgai tontonan kolosal.
Dulu TKP-nya di kawasan sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung, kini peristiwa tembak-menembak hingga terbunuhnya Brigadir J di rumah Mantan Kadiv Propam Irjen. Pol. Ferdy Sambo. Peristiwa pertama sama sekali hoaks, peristiwa kedua baru sebagian terungkap.
Baca Juga: Sambo dan Narasi Perjumpaan Kebenaran dan Kebohongan Khalil Gibran
Dulu yang terkena ‘prank’ (kata lain dari tertipu mentah-mentah) bukan orang-orang sembarangan. Sebut saja beberapa nama, Prabowo Subianto, Amien Rais, Mardani Ali Sera, dan Fadli Zon. Oya, jangan lupakan nama Bunda Neno di situ.
Tentu dukungan mereka itu bersifat politis, sebab Ratna Sarumpaet merupakan salah satu anggota Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, dalam Pilpres 2019.
Ratna Sarumpaet si pelaku oplas dan mengaku digebuki tiga pria berbadan kekar di Bandung pada awal Oktober 2018 mungkin merasa kecewa berat.
Artikel Terkait
Kapolri Copot Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
Menko Polhukam Soal Irjen Ferdy Sambo: Pelanggaran Etik dan Pidana Bisa Diproses Sejajar
Presiden Rusia Vladimir Putin Perjuangkan Sambo ke Olimpiade
Ferdy Sambo, Jenderal Bintang Dua yang Terancam Hukuman Mati