SILANEWS - Tradisi lisan atau kerap disebut foklor merupakan salah satu tradisi yang hidup dalam keseharian masyarakat Indonesia. Foklor adalah kebudayaan kolektif yang tersebar dan diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari kebudayaan yang bersifat tradisional, tidak resmi, dan mencakup secara nasional.
Foklor yang mengandung cerita, mitos, legenda, dan dongeng, dan berbagai hal yang menyangkut hidup dan kehidupan komunitas pemiliknya, menjadi salah satu kekuatan budaya Indonesia.
Melalui foklor kita dapat mengetahui tentang kearifan lokal (local wisdom), sistem nilai, pengetahuan tradisional (local knowledge), sejarah, hukum, adat, pengobatan, sistem kepercayaan, religi, dan astrologi, serta berbagai hasil seni yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
Foklor diceritakan dari mulut ke mulut dan secara turun-temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Salah satu contoh foklor adalah cerita rakyat seperti foklor komodo yang terdapat di Desa Komodo, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Foklor dari satu-satunya desa yang berada di Pulau Komodo tersebut bercerita tentang hubungan antara manusia dengan manusia lain dan manusia dengan mahluk di sekitarnya yang hidup hingga saat ini.
“Masyarakat Desa Komodo percaya bahwa manusia dan Komodo memiliki hubungan bersaudara karena awalnya mereka adalah saudara kembar.” ujar Tommy F Awuy, Dosen Filsafat Universitas Indonesia dalam sebuah perbincangan malam ini dengan penulis di sebuah pendopo di tepi pantai Labuan Bajo, Sabtu (21/05/2022).
Sambil mendengarkan debur ombak, Tommy yang juga pendiri Yayasan Komodo di Labuan Bajo pun bercerita bahwa di Desa Komodo terdapat legenda yang menceritakan riwayat keberadaan komodo dan hubungan manusia dengan hewan tersebut.
Konon pada zaman dahulu kala, ada seorang putri yang hidup di Pulau Komodo dan kemudian menikah dengan seorang pemuda dari seberang pulau.
Tidak lama setelah menikah sang putri pun hamil. Suatu malam sang putri bermimpi mendapat pesan agar sang suami tidak membunuh ular ketika sedang berburu. Sang suami pun berjanji untuk mematuhi pesan tersebut. Namun karena suatu hal dan keterpaksaan, tanpa disengaja sang suami membunuh seekor ular besar saat sedang berburu.
Artikel Terkait
BPIP Ingatkan Persatuan Lewat Batik, Wastra Dengan Sejuta Cerita dan Makna
Cerita Membeli Keringat Guru di Hari Guru Nasional 2021 Viral di Media Sosial
Cerita Ibu Ibukota Sosok Penggerak Literasi Jakarta di Festival IniJakarta di Lapangan Banteng
Bekasi Punya Cerita Tukang Anak Ikan
Betawi Punya Cerita Menyambut Bulan Suci Ramadan