SILANEWS-Tragedi di stadion Kanjuruhan Malang beberapa waktu lalu bermula ketika para suporter dalam jumlah besar melewati pagar pembatas dan merangsek masuk ke dalam lapangan.
Apapun alasannya tindakan itu tidak dibenarnya, sehingga ke depan sikap dan perilaku para suporter perlu terus dibenahi dan ditertibkan.
Pada sisi lain para petugas keamanan tidak boleh lagi melihat ke arah lapangan, dengan mengabaikan tugas mereka yang mengakibatkan tidak mampu mencegah penonton masuk ke dalam lapangan.
Baca Juga: Sah Jadi Provinsi ke 38, Mendagri Apresiasi Pengesahan UU Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya
Tragedi itu menjadi pembelajaran mahal, dan karenanya PSSI bersama KONI dan Kemenpora menggelar Sarasehan Suporter Indonesia.
Kegiatan itu resmi dibuka oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Ketua Umum KONI - Marciano Norman, dan Plt. Deputi 4 bidang Peningkatan Prestasi Olahraga - Raden Isnanta, di Hotel Aston Kartika, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Iriawan mengatakan suporter merupakan salah satu yang perlu diberikan atensi dalam transformasi sepak bola selain tata kelola, stadion, dan lainnya.
Baca Juga: Mengenal Jersey Timnas Sepakbola Brasil Yang Dijadikan Alat Politik Presidennya
“Tentunya peran suporter sangat penting dalam setiap pertandingan atau event antarsatu klub dan klub lainnya. Suporter adalah pemain kedua belas, tanpa suporter situasi lapangan tidak akan semarak, situasinya berbeda,” kata pria yang akrab disapa Iwan Bule.
Artikel Terkait
PSSI Apresiasi Pemda yang Selalu Mendukung Perjuangan Tim Nasional Indonesia
PSSI Beri Sanksi dan Hukuman Atas Pelanggaran Tim, Pemain, Suporter
Terhindar dari Sanksi FIFA, PSSI Ucapkan Terima Kasih atas Dukungan Presiden Jokowi pada Sepak Bola Indonesia
Jelang Piala Asia U-20 2023 dan Piala Dunia U-20, Ketum PSSI Inginkan Skill dan Mental Pemain Terdongkrak
Zainudin Amali Menghadap Presiden, Lapor Kegiatan KemenporaTermasuk Kesiapan KLB PSSI dan Piala Dunia U-20