Indonesia Jadi Negara Maju dengan Strategi Besar Bikin ‘Ekosistem Kendaraan Listrik

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 09:34 WIB
Indonesia akan menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara
Indonesia akan menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara

Pemerintah Indonesua berkeinginan membawa Indonesia sebagai negara maju. Cita-cita demikian dipersiapkannya dengan baik dari sekarang. Dasarnya adalah Indonesia telah dikeluarkan dari daftar anggota negara berkembang dalam prinsip hukum Countervailing Duty (CVD) pada 10 Februari 2020.

Indonesia mampu memenuhi pangsa pasar mencapai 1% ke dunia dan menjadi anggota dalam kelompok Group Twenty (G-20).

Namun demikian ndonesia belum masuk daftar indikator dari produk domestik bruto (PDB) per-kapita. Negara maju merupakan negara yang memiliki kualitas dan tingkat kesejahteraan tinggi. Kebanyakan negara maju memiliki Gross domestic product (GDP) tinggi yang diperoleh dari perkembangan industri dan ekonomi.

Baca Juga: JakLingko Indonesia Resmi Jadi Mitra Pembayaran Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Berkaitan dengan itu, dikutip dari portal setkab.go.id, Pemerintah tengah merancang strategi besar bagi Indonesia agar bisa melompat menjadi negara maju dan tidak terjebak pada negara berpendapatan menengah atau ‘middle income trap’.

Strategi besar ke sana yaitu dengan menciptakan ekosistem mobil listrik dan baterai kendaraan listrik (EV), sehingga negara lain memiliki ketergantungan kepada Indonesia.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan hal itu saat menghadiri acara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-8 dan Kopi Darat Nasional Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (31/01/2023) malam.

Baca Juga: Dari Dua Kota Berbeda Benua, MoU ‘Sister City’ antara Iconic City Indonesia dan Afrika Selatan Ditandatangani

“Kita ingin menyatukan, mengintegrasikan yang namanya seluruh kekayaan alam ini menjadi satu barang yang nanti dibutuhkan, yang namanya EV baterai, litium baterai,” jelas Presiden.

Ditambahkannya bahwa di situ ada komponen dari nikel, tembaga, timah, bauksit, dan semuanya harus kita satukan, kita integrasikan sehingga muncul nanti yang namanya EV baterai dan babak selanjutnya ekosistem yang lebih besar yang namanya mobil listrik yang ke depan mau tidak mau semua negara akan mencari barang ini

Presiden Jokowi menyadari bahwa mengintegrasikan komponen-komponen baterai dan mobil listrik tidaklah mudah, meskipun Indonesia memiliki hampir semua bahan yang dibutuhkan.

Baca Juga: Dari Dua Kota Berbeda Benua, MoU ‘Sister City’ antara Iconic City Indonesia dan Afrika Selatan Ditandatangani

Dari segi geografis, tantangannya adalah bagaimana menyatukan berbagai bahan tambang yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Tantangan berikutnya adalah dari sisi eksternal, misalnya gugatan Uni Eropa terhadap Indonesia karena pemerintah menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah. (SH)***

Halaman:

Editor: Aris Heru Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X