SILANEWS-Eksploatasi lahan yang berlebihan, dalam luasan maupun pemanfaatannya, menjadi penyebab terjadinya tanah kritis. Bersamaan dengan itu adanya lahan kritis, longsor dan banjir (ketika turun hujan lebat dan lama) menjadi tiga hal yang saling terkait dan terpaut.
Ketika hutan berubah menjadi tanah garapan maupun pemukiman, maka lambat-laun alam berubah tabiat dan perilakunya. Tidak ada lagi harmoni, sudah hilang keseimbangan, dan terkikis oleh air dan banjir.
Jangankan hutan dan lahan di Pulau Jawa yang sangat padat penduduknya, pada beberapa wilayah di luar Pulau Jawa pun kondisi serupa sudah banyak terjadi.
Baca Juga: Segera Dibangun 47 Tower Rusun Untuk Rumah Dinas ASN, TNI, dan Polri di IKN Nusantara pada 2024
Oleh karena itu diperlukan kesadaran untuk mengurangi eksploatasi hutan dan lahan hijauan, serta memperbanyak penghijauan dengan menanam bibit pohon, seperti yang dilakukan di Jawa Tengah.
Menurut siaran pers jatengprov.go.id, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama masyarakat Desa Nyemoh, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, dan para pelajar, menanam bibit pohon di lahan kritis daerah aliran sungai (DAS) Tuntang, Sabtu (28/1/2023).
Sebanyak 1.500 bibit pohon ditanam untuk menangani lahan kritis, serta mencegah longsor dan banjir di wilayah tersebut.
Baca Juga: Site Visit Peserta Rakernas Ke Proyek Prestisius yang Sedang Dikerjakan Nindya Karya di Bali
Penanaman pohon itu juga dilakukan serentak di Jawa Tengah dan berbagai daerah di Indonesia. Di Jawa Tengah, total ada 15.000 bibit pohon yang ditanam serentak di berbagai wilayah.
Ganjar menjelaskan gerakan menanam bibit pohon secara serentak tersebut sebagai wujud bagaimana menyelamatkan lahan kritis, mencegah abrasi DAS, sedimentasi sungai, hingga mencegah longsor dan banjir.
Hal itu sudah menjadi tugas bagi semua elemen masyarakat, untuk bersama menjaga lingkungan.
Baca Juga: Lomba Foto Peradilan 2023’ Masih Terbuka Hingga 8 Februari 2023, Total Hadiah Puluhan Juta Rupiah
“Keserentakan ini kita harapkan sebagai wujud yang menjadi tugas-tugas kita semuanya. Jadi kalau seluruh partai peduli, ada kadernya yang jadi eksekutif, yang jadi legislatif, yang jadi struktural itu gerakkan semuanya. Kita sudah ada program yang sudah jalan, maka kita tinggal masukkan untuk ditanam bersama. Di sini (Desa Nyemoh) ada 1.500 pohon MPTS (Multipurpose Tree Species) di sini saja. Se-Jateng ada 15.000 bibit pohon,” jelas Ganjar, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto. (SH)***
Artikel Terkait
Dapatkan Banyak Keuntungan dari Borobudur Marathon, Warga Apresiasi Ganjar Pranowo
Begini Komentar Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid Memaknai Keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo
Diikuti 2.000 Pelari, Ganjar Ramaikan Siksorogo Trail Run di Gunung Lawu Karanganyar – Jateng
Jadi Prototype Pembangunan pada Masa Depan, Upaya Ganjar Kelolaan Bendungan Bener Wonosobo Diapresiasi
Ganjar Pranowo Tinjau Banjir pada Beberapa Titik di Kota Semarang
Bawa Penumpang dan Logistik ke Karimunjawa, KM Kelimutu Dilepas Ganjar dan Menko PMK di Pelabuhan Tanjung Emas