Wajib Diketahui Para Orang Tua, Lima Langkah Upaya Cegah ‘Penculikan Anak’

- Jumat, 3 Februari 2023 | 16:09 WIB
Ilustrasi Penculik Anak (nu.or.id)
Ilustrasi Penculik Anak (nu.or.id)

SILANEWS- Untuk anak-anak berumur di bawa lima tahun (balita) yang masih selalu disertai orang tua (ayah/ibu, atau saudara) tidak ada cara lain kecuali terus mempertinggi kewaspadaan dan penjagaan.

Sedangkan untuk anak yang sudah dilepas sendiri (dalam kegiatan sekolah maupun kegiatan lain di luar rumah) perlu dibekali beberapa cara pencegahan penculikan.

Seorang pemerhati anak, Retno Listyarti, yang juga mantan Komisioner KPAI, dalam pembahasan pada kanal YouTube ‘Jurnal Retno Listyarti’, pada Sabtu (28/1/2023), memberikan lima saran kepada para orangtua dalam mencegah penculikan anak

Baca Juga: Lewat RUPS, Rencana Kerja 2023 Nindya Karya disetujui Pemegang Saham

  1. Memberi pemahaman pada anak akan ‘situasi bahaya’

Keramaian suasana kota, banyaknya pilihan jajanan, dan bertemu dengan banyak orang dapat bermakna ‘situasi bahaya’ bagi anak, yang harus dihadapi dengan cara tertentu.

Menurut Retno,  rata-rata anak balita tidak mengerti dengan ‘situasi bahaya’ tersebut, sehingga perlu diberi pengertian sedikit demi sedikit tentang bahaya yang mengintai, khususnya dari orang yang tidak dikenal.

  1. Mengajari anak menyebutkan ‘identitas lengkap’

Identitas diri menjadi hal yang sangat penting untuk informasi kepada orang lain. Anak yang ‘hilang’, karena terlepas dari pengawasan orang tua pada suatu keramaian, dapat segera ditemukan bila mampu menyebut identitas diri (minimal nama sendiri, nama orang tua, dan alamat) untuk diumumkan oleh si penemu/petugas.

Bahkan ketika ia menjadi korban penculikan, dapat segera menjelaskan kepada orang lain bahwa ia sedang ‘diculik’ dan memerlukan pertolongan.

Baca Juga: Tangani Lahan Kritis, Gubernur Ganjar dan Warga Desa Nyemoh – Semarang Tanam 15 Ribu Bibit Pohon

  1. Kepada siapa anak dapat meminta pertolongan

Para orang tua juga diminta untuk memberikan edukasi kepada anak-anaknya cara meminta tolong. Ketika anak sudah memahami bahwa dia sedang dalam bahaya, selanjutnya ajarkan anak untuk mengucapkan, atau melakukan gerakan tertentu, sebagai upaya minta tolong kepada orang sekitar.

Dengan begitu, kata dia, pelaku akan menjadi panik dan masyarakat sekitar akan menyadari bahaya yang menimpa anak sehingga mereka akan memberi bantuan.

  1. Cari orang berseragam

Anak-anak juga harus diajarkan untuk meminta tolong kepada orang lain, misalnya kepada orang berseragam. Hal ini bermanfaat ketika anak lepas dari genggaman orang tua, misalnya di tempat keramaian, dan tidak justru ditolong oleh para penculik.

“Orang berseragam itu bisa SPG, satpam, polisi, karena jelas identitasnya. Kalau tertangkap kamera pun jelas kita bisa lacak dan orang-orang itu sudah pasti orang baik yang akan mengantar ke bagian informasi,” bebernya.

Baca Juga: Warga Sulsel Nikmati Transportasi Publik ‘Kereta Api’, Menkeu: Berkat Investasi SBSN dan KPBU Total Rp 5,9T

Halaman:

Editor: Amril Taufik Gobel

Sumber: nu.or.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X