SILANEWS - Kota Medan, Sumateran Utara (Sumut) memiliki banyak obyek wisata menarik, termasuk di dalamnya berbagai bangunan yang dijadikan cagar budaya.
Mengunjungi dan mengenali lebih dekat bangunan-bangunan tesebut bagi pengunjung dan pendatang sangatr bemanfaat untuk melihat masa lalu dan perkembangan kota Medan hingga seperti sekarang.
Salah satu cagar budaya menarik, yaitu ‘Tjong A Fie Mansion’ yang semula merupakan rumah tinggal seorang tokoh dalam memperjuangkan perekonomian masyarakat di Medan
Baca Juga: Untuk Cagar Budaya ke Enam, Bangunan di Kotagede Jadi Fokus Kajian Pemkot Yogyakarta
Seperti ditulis dalam siaran pers kemenparekraf.go.id, daya tarik itu juga dirasakan oleh Angela Tanoesoedibjo, Wamenparekraf/ Wakabaparekraf.
Dalam lawatan ke Kota Medan, Sumatra Utara, Wamenparekraf/ Wakabaparekraf, Angela Tanoesoedibjo, mengunjungi sebuah bangunan cagar budaya ‘Tjong A Fie Mansion’.
"Hari ini saya senang bisa berkunjung ke ‘Tjong A Fie Mansion’ yang sarat akan sejarah perjuangan tokoh dalam memperjuangkan perekonomian masyarakat di Medan. Storynomics yang disuguhkan juga begitu kuat. Sehingga ini dapat menjadi daya tarik wisata," kata Wamenparekraf Angela, di Medan, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: Presiden Jokowi Apresiasi Pemerintah Daerah Kembangkan Tenun Songket Jembrana
"Tjong A Fie Mansion" dulunya merupakan tempat tinggal tokoh masyarakat bernama Tjong A Fie. Ia memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan ekonomi dan kemajuan Kota Medan.
Tjong A Fie diketahui merantau ke Medan di usia 18 tahun. Awalnya ia bekerja serabutan, dan berkat kerja keras, semangat juang dan kebaikan hati yang dilakukannya, kehidupan Tjong A Fie perlahan membaik.
Hingga ia mampu membeli sebuah perkebunan, ia turut menyumbang sepertiga biaya pembangunan Masjid Raya Medan, mendirikan kelenteng, jembatan, dan lain-lain. Kota Medan tumbuh seiring dengan kiprah Tjong A Fie.
Wamenparekraf Angela ditemani Cucu Tjong A Fie, Ibu Mimi berkeliling bangunan yang memiliki gaya arsitektur Tiongkok, Melayu, Eropa, dan art-deco.
Penataan rumah dua lantai ini mengikuti prinsip feng-shui. Terlihat dari ruang-ruang yang berada di empat sisi bangunan dan mengelilingi halaman terbuka cukup besar di tengahnya, yang menandakan 'sumur surga'.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Tinjau Candi Kedaton di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi
Ngawi Beruntung Punya Daya Tarik Wisata Cagar Budaya ‘Benteng Pendem’, Progres Konstruksinya Sudah 75 Persen!
120 Tahun Gedung Kebangkitan Nasional Jakarta, Dari Gedung STOVIA Hingga Menjadi Cagar Budaya Gedung