SILANEWS-Pandemi membuat dunia pariwisata kolap, bukan hanya di Bali melainkan seluruh wilayah Indonesia pada umumnya. Bedanya, ketergantungan Bali pada wisata sangat besar sehingga dampak negatifnya pun lebih terasa beratnya.
Setelah pandemi mereda adanya gelaran KTT G20 memberi harapan besar untuk pulihnya kehidupan ekonomi dan wisata, serta ekonomi-kreatif, Bali segera pulih.
Selayaknya sebuah lokomotif, maka pariwisata di provinsi-provinsi lain di seluruh tanah air juga bakal ikut terdongkrak lebih cepat karenanya.
Baca Juga: Cerutu Golden Djawa Produksi PTPN X Diperkenalkan pada Ajang KTT G20 Bali
Setidaknya demikian harapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf), Sandiaga Uno.
Ia sangat optimistis rangkaian pertemuan di bawah Presidensi G20 Indonesia mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, khusus Bali, yang menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Sandiaga menyampaikan hal itu dalam keterangan pers di auditorium, Media Center G20 Bali, Bali Internasional Convention Center (BICC), Selasa (15/11/2022).
Baca Juga: KTT G20 Usai, Bandara Ngurah Rai Sibuk Atur Penerbangan VVIP
“Kami berharap dengan KTT G20, puncak pertumbuhan ekonomi Bali, bersamaan dengan musim liburan, akan terus mendorong ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas,” kata Sandiaga.
Menparekraf menyampaikan, ekonomi Bali di triwulan III-2022 tumbuh signifikan dan diproyeksikan akan berlanjut di triwulan IV-2022.
“Ekonomi pada kuartal III-2022 tumbuh signifikan sebesar 8,9 persen (year on year), yang merupakan peningkatan besar dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatatkan kenaikan 3,5 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Penampakan Angklung Sebagai Warisan Dunia Menjadi 'Google Doodle'
Selain gelaran G20, kata Sandiaga, terdapat beberapa faktor yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Bali, di antaranya meningkatnya frekuensi maskapai penerbangan, fokus pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berkualitas, serta adanya delapan kawasan ekonomi khusus (KEK).
“Termasuk yang banyak dinanti kawasan ekonomi khusus kesehatan di Sanur, Bali. Ada juga digitalisasi di berbagai sektor ekonomi, khususnya pariwisata dan ekonomi kreatif,” ucapnya
Artikel Terkait
Bangkit Dari Keterpurukan Krisis Ekonomi 1998, Begini Cerita Sandiaga Uno!
Film ‘Miracle in Cell No 7’ Tembus 5 Juta Penonton, Sandiaga Uno Puji Sineas dan Perfilman Indonesia
Cerita Sandiaga Uno, Ditengah Menipisnya Anggaran Kedinasan Kemenparekraf
Nonton Film ‘Noktah Merah Perkawinan’, Sandiaga Uno: Film Nasional Berkualitas, Kuasai Pangsa Pasar 61 Persen
Hargai Wisatawan, Sandiaga Uno: ‘Catcalling’ Bukan Cerminkan Perilaku Masyarakat Indonesia