SILANEWS - Indonesia memiliki dwi-tunggal Sukarno-Hatta yang sangat besar jasanya bagi bangsa.
Demikian pula Yogyakarta, punya dwi-tunggal yang tak kalah melegenda. Keduanya yaitu Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII atau sering disebut pula sebagai HB X dan PA VIII.
Kedua tokoh tersebut memiliki catatan sejarah dan jasa sangat besar bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak sebelum proklamasi kemerdekaan.
Tidak mengherankan nama dan ketokohan HB X dan PA VIII menjadi suri-teladan segenap lapisan masyarakat Yogyakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Baca Juga: Menafsir Pahlawan Masa Kini

Sepak-terjang kedua legenda tersebut bahwa menjadi salah satu bukti untuk meneguhkan Yogyakarta sebagai kota perjuangan, sekaligus penghargaan negara atas perjuangan mereka.
Hingga 2022, terdapat tujuh tokoh asal DIY yang dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional. Dua diantaranya adalah Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan raja kesembilan Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) yang juga menjabat sebagai Gubernur Yogyakarta (1945-1988).
Sedangkan KGPAA Paku Alam VIII merupakan Adipati Kadipaten Pakualaman yang paling lama menjabat (1937-1998), sekaligus menjadi yang terlama sebagai Penjabat Gubernur di DIY maupun Indonesia (1988-1998).
Sri Sultan HB IX dan Sri Paduka PA VIII merupakan Dwi Tunggal, sosok pemimpin yang menyelaraskan ritme kepemimpinan pada dua wilayah penerus Mataram Islam.
Sejarah mencatat, Sri Sultan Hamengku Buwono IX memiliki andil yang besar khususnya dalam mendukung kesatuan NKRI.
Baca Juga: Berikan Motivasi Kepada Siswa, Nindya Karya Gelar Guest Teacher
Artikel Terkait
Mengenal Sejarah Masjid Menara Kudus yang Dibangun oleh Salah Seorang Wali Songo
Sejarawan Indonesia Minta Artefak Yang 'Dijarah' Belanda Dikembalikan
Begini Alasan Bekasi Disebut Bagian dari Bulan atau Planet
Gedung Merdeka dan Cerita Awal Karir Iwan Fals di Bandung
KH Ahmad Sanusi, Pahlawan Nasional Asal Jawa Barat di Mata Ridwan Kamil