SILANEWS – 6 Juni 1901 merupakan hari lahir Soekarno atau Bung Karno, Proklamator Kemerdekan RI. Sebagai seorang tokoh besar, sosok Bung Karno sangat dikagumi dan dihormati seluruh masyarakat Indonesia.
“Sosok Bung Karno adalah gambaran orang yang konsisten, teguh, tidak pernah putus asa dalam keadaan apapun bisa mengolah kesulitan menjadi sebuah prestasi. Yang ini dilatarbelakangi dengan keihklasan pribadi beliau, orang yang ikhlas berjuang apapun resikonya” begitu diungkapkan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Yudian Wahyudi, saat berbincang-bincang di acara “Dialog Indonesia Bicara’ di Stasiun TVRI, Senin (06/06/2022).
Baca Juga: Menyusuri Jembatan Soekarno di Manado, Jembatan Gagah Yang Menjadi Ikon Parawisata
“Sehingga ketika di Ende, ia mengatakan bahwa ketika saya dipenjarakan di Sukamiskin, yang terpuruk adalah badan saya, tetapi ketika saya diasingkan di Ende yang terpasung adalah semangat perjuangan saya, yang ini merupakan kejahatan terbesar dari pihak Belanda,” tambah Prof Yudian.
Dikemukakan oleh Prof. Yudian bahwa bahwa dalam keadaan serba kurang, beliau justru bisa membangun pergerakan dengan mengoptimalkan potensi lokal yang serba kurang, sehingga dari situ perjuangan beliau terus berkembang salah satunya lewat tonil atau sandiwara.
“Lewat tonil ,Beliau menyampaikan pesan perjuangannya ke seluruh nusantara. Bahkan di tengah situasi serba sulit, beliau menggali butir-buutir mutiara Pancasila” pungkas Prof Yudian. (AHU) ***
Artikel Terkait
Keberadaan Serambi Bung Karno Perkuat Ende Sebagai Rahimnya Pancasila
Kisah Bung Karno Merangkak ke Makam Rasullulah Muhammad SAW
Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, NTT, Awal Lahirnya Pancasila
Anggota Dewan Pengarah BPIP Harapkan Sejarawan Catat Peran Orang Kecil di Sekitar Bung Karno saat di Ende
Bung Karno, Pancasila dan Endeh