SILANEWS - Suasana khas 'Kasepuhan Ciptagelar' yang merupakan sebuah Kampung Adat di wilayah Sukabumi, Jawa Barat ini sangat memikat pengunjung yang singgah.
Saat memasuki area 'Kasepuhan Ciptagelar ini, mata kita akan dimanjakan dengan asri dan indahya pemandangan sekeliling yang sangat alami. gunung, hutan, kebun dan sawah berundak.
Selain itu juga berjajar puluhan rumah panggung berdinding kayu dan beratapkan rumbia atau kirai yang sangat khas.
Baca Juga: Penelitian Menunjukkan, Kejahatan Crypto Mencapai Rekor miliar pada Tahun 2021
Bangunan kecil bernama leuit atau tempat menyimpan padi dibangun saling berdampingan
Sehari-hari, kaum pria memakai pangsi dengan kepala terbungkus iket. Sementara kaum wanita mengenakan kebaya. Mayoritas masyarakat penghuni kampung adat adalah petani.
Kasepuhan Ciptagelar berada di kaki Gunung Halimun-Salak dan masuk ke wilayah administrasi Kampung Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Indonesia Berpeluang Besar dalam Pengembangan Metaverse Dunia
Dari pusat kota Palabuhanratu, lokasi itu bisa dijangkau dalam waktu sekira dua jam.
Setidaknya Kasepuhan Ciptagelar masih berada di lokasi itu sebelum turun wangsit guna menjadikan Kampung Gede sebagai pusat kasepuhan kembali pindah ke tempat baru untuk bermukim.
Generasi pertama tahun 1368 berasal dari Cipatat, Bogor. Sejak saat itu, ketua adat berganti secara turun-temurun dan kampung adat terus berpindah tempat.
Baca Juga: Era Metaverse, Menparekraf Sandiaga Ajak Generasi Muda Tingkatkan Kompetensi. Ini Alasannya!
Dari Cipatat Bogor beralih ke Lebak Larang, Lebak Binong, Tegal Lumbu, Pasir Jinjing, Bojong Cisono, hingga Sirna Rasa.
Terakhir, pada pertengahan 2001, dari di Kampung Ciptarasa di Desa Sirnarasa, berpindah ke Desa Sirnaresmi yang berjarak sekira 12 kilometer.
Perpindahan itu mau tak mau harus dilakukan karena berbagai pertimbangan. Di Desa Sirnaresmi, tepatnya di Kampung Sukamulya, Abah Anom selaku ketua adat menamai Desa Ciptagelar sebagai tempat pindah baru.
Baca Juga: 15 Januari Hari Darma Samudera Memperingati Pertempuran Laut Aru Untuk Bebaskan Irian Barat
Artikel Terkait
Desa Senaru, Surga di Kaki Gunung Rinjani yang Menjadi Desa Wisata Penyangga Destinasi Super Prioritas
6 Desa Wisata Peninggalan Zaman Megalitikum di Nusantara yang Patut Dikunjungi
Muhajir Effendy Sarankan Pemda Tutup Tempat Wisata Saat Liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022
Wisata Geopark Rammang-Rammang: Gugusan Bukit Karst yang Mempesona
Wisata 'White Sand Beach' Pantai Indah Kapuk Masih Belum Boleh Disentuh, Begini Penampakan Terkini!
Wisata Kuliner Menjadi Opsi Belum Dibukanya 'Pantai Pasir Putih' PIK 2
Kembangkan dan Promosikan 'Desa Wisata', Ini Alasan Utama Sandiaga S. Uno!
Pulau Belitung, Pesona Alam Menawan dengan Sajian Wisata Beragam
Galang Kolaborasi Strategis, Kemenparekraf dan APDESI, Kembangkan Potensi Desa Wisata dan Desa Kreatif
Jalani Hari Pertama 2022,Menparekraf Pastikan Penerapan Protokol Kesehatan di Destinasi Wisata saat Tahun Baru