• Jumat, 22 September 2023

3 Koreografer Muda Akan Tampil Dalam Festival Tari Kontemporer ‘Helatari 2023’ pada 3 – 25 Juni 2023

- Senin, 5 Juni 2023 | 14:05 WIB
Festival Tari Kontemporer “Helatari 2023” (tembirumahbudaya.com)
Festival Tari Kontemporer “Helatari 2023” (tembirumahbudaya.com)

SILANEWS-Komunitas Salihara yang berada di Jalan Salihara, Pasar Minggu – Jakarta pada dua tahun sekali mengadakan gelaran yang disebut ‘Helatari Salihara’.

Bentuknya, festival seni tari kontemporer dua tahunan dengan menampilkan karya-karya tari baru, yang diusung dari khazanah tradisi tari Nusantara maupun dunia.

Pada 2023 ini Helatari Salihara menampilkan tiga koreografer muda yang lolos melalui proses seleksi Undangan Terbuka. Dengan kekuatan interprestasi masing-masing mereka berupaya membongkar relasi praktik artistik dan kematangan mengolah pengalaman personal yang membuka tafsir lebih luas.

Baca Juga: Bertindak Tegas, Petugas Satpol PP Pemkot Bandung – Jabar Tertibkan Reklame Billboard Ilegal

Dikutip dari laman tembirumahbudaya.com, Komunitas Salihara menyiapkan pagelaran ‘Helatari 2023’, sebuah festival mini tari dalam rangka menggali talenta-talenta seni baru.

Tahun ini, melalui proses seleksi undangan terbuka, Helatari menjaring tiga koreografer muda Indonesia, yaitu Megatruh Banyu Mili (Yogyakarta), Annastya Verrina (Surakarta), dan Wayan Sumahardika (Bali).

Menurut kurator tari komunitas Salihara - Tony Prabowo, tiga koreografer ini memiliki kekuatannya masing-masing dan membawakan isu-isu yang relevan dengan masa kini, diantaranya pendidikan hingga batasan-batasan norma yang masih terlihat abu-abu di masyarakat.

Baca Juga: Polri Kembali Tangkap Seorang Anggota KKB Terduga Penembak Personel Brimob di Yahukimo – Papua Pegunungan

“Konsep koreografi yang disuguhkan oleh koreografer Megatruh dan Verina merupakan upaya menerjemahkan sebuah narasi tentang simpanan ingatan masa lalu dalam menjalankan aturan-aturan mengenai kedisiplinan, tentang norma, tentang apa yang dianggap baik-buruk,” ungkapnya kepada media.

Sementara Wayan Sumahardika, lanjut Tony, mengangkat konsep ‘repetoar – arsip’ sebagai ide dasarnya. Karya yang akan ditampilkan nanti, terinspirasi dari video arsip milik Bali 1928 yang merekam materi karya tari Igel Jongkok oleh maestro Bali, I Ketut Marya.

Sebagai karya tari monumental di zamannya, Igel Jongkok menjadi sumber gagasan untuk menguraikan percakapan jongkok dalam zaman kolonial serta persepsi masyarakat tentang jongkok pada era sekarang,” sambungnya.

Baca Juga: Menteri ESDM Hentikan Ekspor Mineral Mentah per 10 Juni 2023, Kecuali Untuk Lima Perusahaan Memenuhi Syarat

Selain menampilkan tiga koreografer dari Undangan Terbuka, Komunitas Salihara menampilkan pertunjukan tari karya Olé Khamchanla (Prancis) dan Yola Yulfianti (Indonesia).

Kelompok tari dan koreografer terpilih akan mempersembahkan karya mereka pada periode 3-25 Juni 2023 mendatang, di Teater Salihara, Jakarta.

Halaman:

Editor: Amril Taufik Gobel

Sumber: tembirumahbudaya.com

Tags

Terkini

X