SILANEWS-Fokus pada penanganan angkutan massal mengharuskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mewujudkan integrasi diantara berbagai transportasi massal yang telah ada, maupun yang sedang dan akan dibangun.
Berbagai tujuan ingin dicapai dengan perencanaan itu, diantaranya memberi kemudahan dan efisiensi dalam mobilitas bagi warga kota, mengurangi beban transportasi dan arus lalu-lintas di dalam kota.
Bersamaan dengan itu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi kebisingan dan polusi udara, dan berbagai hal buruk lainnya.
Baca Juga: Promosikan Obyek dan Potensi Wisata, Dua Influencer Top Arab Saudi Kunjungi Lombok - NTB
Seperti dikabarkan laman ppid.jakarta.go.id, salah satu usaha mengintegrasikan transportasi massal yaitu dengan mendukung proyek pembangunan Stasiun Integrasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Halim, Makassar, Jakarta Timur, yang akan menghubungkan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dan LRT Jabodebek.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta - Heru Budi Hartono bersama Menteri Perhubungan - Budi Karya Sumadi meninjau Stasiun Integrasi LRT Halim, Jakarta, pada Kamis (23/3).
Pj. Gubernur Heru menyampaikan, berdasarkan laporan Asisten Pembangunan Sekda DKI Jakarta Afan Adriansyah yang telah menginstruksikan Pemkot Jakarta Timur untuk melakukan sosialisasi terkait rencana pembangunan fisik jalan masuk di Jalan D.I. Panjaitan sejak dua bulan lalu.
Baca Juga: Nindya Karya Menerima Kunjungan Study Banding dari Perum Jasa Tirta I
"Kita sudah menyosialisasikan melalui Wali Kota Jakarta Timur, walaupun sedang berproses di Badan Pertanahan Nasional (BPN) teman-teman atau masyarakat atau para pihak yang memang terkena (dampak) di sekitar Jalan D.I. Panjaitan untuk bersiap (karena) kita lakukan pembangunan fisik," ungkap Pj. Gubernur Heru.
Jika proyek itu berjalan tepat waktu, Pj. Gubernur Heru optimistis masyarakat akan merasakan manfaat dari pembangunan proyek.
"Sehingga (masyarakat) yang masuk kota Jakarta yang menggunakan transportasi pribadi akan berkurang. Mohon dukungan semua lapisan, ini adalah _golden time_ sampai Oktober 2023. Semoga bisa tepat waktu dan hasilnya bisa mengurangi kemacetan yang ada di dalam kota," jelasnya.
Baca Juga: Jumlah Pemudik Diprediksi Meningkat, Pemerintah Tambah Cuti Bersama
Sementara itu, Menteri Perhubungan - Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah Pj. Gubernur Heru yang telah melakukan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak untuk mendukung proyek tersebut.
"Ini penting, tidak mungkin satu angkutan massal perkotaan dan antarkota berjalan baik tanpa suatu koordinasi yang intensif. Bapak Presiden menegaskan bahwa Indonesia harus meningkatkan kemampuan angkutan massal perkotaan dan angkutan massal antarkota. Dan yang membanggakan adalah LRT Jabodebek lebih dari 50 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN)-nya," jelasnya. (SH)***
Artikel Terkait
Kemenhub Libatkan Perguruan Tinggi dalam Proyek Kereta Cepat dan LRT Jabodebek
Beroperasi Pertengahan Tahun Depan, Presiden Jokowi Jajal LRT Jabodebek
Presiden Jokowi Uji Coba Proyek Kereta LRT Jabodetabek Buatan INKA
Upaya Terus Tingkatkan Jumlah Penumpang LRT Sumsel, Menhub: Harus Diperbanyak Angkutan ‘Feeder’