Jelang Ramadhan 2023, Dibuka Pasar Murah di Kabupaten Jayapura – Papua Untuk Pengendalian Inflasi

SILANEWS-Bulan Ramadhan sejak dulu selalu ditandai dengan peningkatan kebutuhan produk sembilan pokok, dan bersamaan dengan itu dihiasi pula dengan kelangkaan produk tertentu.

Bahkan untuk bumbu dapur pun, semisal cabe – bawang merah –bawang putih, kelangkaannya menjadi pemberitaan panas sampai berhari-hari di media massa.

Terlebih bila pemerintah tidak dapat segara mengatasinya. Harga-harga produk naik membubung tinggi. Hal itu menjadi penyebab terjadinya inflasi. Kondisi demikian merata pada setiap daerah di tanah air, termasuk di Provinsi Papua. 

Baca Juga: Lima Pelaku KKN Rekrutmen Bintara Polri Diberhentikan dan Diproses Pidana, Komitmen Polda Jateng Tegas

Dikutip dari siaran pers papua.go.id, Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Kabupaten Jayapura dan stakeholder ekonomi lainnya berkolaborasi menggelar Pasar Murah di lapangan Kantor Bupati Gunung Merah, pada Sabtu, 18 Maret 2023.

Pasar murah ini di gelar dalam rangka pengendalian inflasi daerah dan membantu masyarakat dalam mendapatkan barang – barang kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023.

Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Papua - Suzana Wanggai, yang hadir mewakili Plh. Gubernur Papua pada giat Pasar murah menyatakan hal itu.

Baca Juga: Perupa Isabel dan Alfredo Aquilizan akan Pameran ‘Instalasi’ Soroti ‘Pembangunan Kota’ di Museum Macan

“Agenda ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan TPID Provinsi Papua kepada Bupati Jayapura untuk membahas usaha – usaha melakukan pengendalian Inflasi di daerah khususnya di Kabupaten Jayapura,” ucapnya.

Suzana  juga memberikan apresiasi kepada Bupati Jayapura karena sudah berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk bersama – sama mengendalikan inflasi di daerah.

Menurut Pj. Bupati Jayapura - Triwarno Purnomo, harga – harga komoditas yang ada padsa kegiatan tersebut sudah berada pada harga yang relatif murah, misalnya untuk komoditas beras. Tetapi bila terdapat harga yang masih dirasakan masih ada yang tidak sesuai, akan dilakukan evaluasi lagi. (SH)***