SILANEWS-Satu minggu setelah menduduki posisi sebagai Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Hassanudin tancap gas dalam upaya meningkatkan raihan angka investasi di provinsi yang dipimpinnya tersebut.
Realisasi investasi Provinsi Sumatera Utara (Sumut) semester I tahun 2023 mengalami pertumbuhan 15,75% jika dibanding periode yang sama pada 2022. Semester I tahun 2023 realisasi investasi mencapai Rp22,206 triliun, sedangkan pada tahun 2022 mencapai Rp19,184 triliun.
Pada apel pagi di depan jajaran Pemprov Sumut, Hassanudin menekankan agar investasi, atau penenaman modal, terus ditingkatkan, diantaranya dengan berbagai kemudahan investasi dan melalui inovasi digitalisasi.
Sepertri dikhabarkan infosumut.id, realisasi investasi di Sumatera Utara (Sumut) pada semester pertama tahun 2023, periode Januari – Juni, tercatat mencapai Rp22,2 Triliun.
Hal ini harus terus ditingkatkan, dengan memberikan berbagai kemudahan kepada para investor.
Demikian disampaikan Pj Gubernur Sumut - Hassanudin pada Apel Pagi di halaman Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan- Sumatera Utara (Sumut), Senin (11/9/2023).
Baca Juga: Dukung Indonesia Terus Melaju, Pemanfaatan ‘Teknologi Digital’ Bagi Perempuan Terus Ditingkatkan
“Diharapkan realisasi investasi di Sumatera Utara terus meningkat, dengan berbagai kemudahan investasi dan melalui inovasi digitalisasi. Karena investasi atau penanaman modal merupakan pembentukan ekonomi suatu daerah selain konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah,ekspor dan impor,” katanya.
Disampaikannya, untuk semester pertama tahun 2023, periode Januari – Juni realisasi investasi Sumut tercatat mencapai Rp22, 2 Triliun.
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 15,75% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 (year on year) dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 32.403 orang.
Baca Juga: Selama 6 Bulan Sebanyak 419,8 Kg Narkotika Jenis Sabu Diamankan Polres Aceh Utara
Realisasi investasi tersebut pada sektor listrik, gas dan air sebesar Rp3,55 triliun, industri makanan sebesar Rp3,38 triliun, industri kimia dan farmasi sebesar Rp3,05 triliun, transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp2,84 triliun, serta pertambangan Rp2,33 triliun.
Menurutnya peningkatan ini juga karena didukung oleh SDM dan regulasi yaitu hadirnya Perda Nomor 3 Tahun 2023 tentang pemberian insentif dan kemudahan investasi daerah.