SILANEWS-PT Perikanan Indonesia (Perindo), sebagai satu-satunya BUMN di bidang perikanan, berkomitmen meningkatkan peran nelayan dalam proses produksi industri perikanan.
Sepanjang 2022, perusahaan menyerap ikan hasil tangkapan nelayan (tuna, cakalang, layang, gurita, kembung, deho dan baby tuna) sebesar 10.921 ton. Pada 2023 target penyerapan ikan hasil tangkapan nelayan sebesar 14.252 ton.
Ikan tangkapan nelayan yang diserap PT Perikanan Indonesia selanjutnya diolah dan dipasarkan untuk kebutuhan domestik dan kebutuhan pasar internasional.
Untuk memperluas pasar di luar negeri PT Perikanan Indonesia sebagai ‘member of ID FOOD’, menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan perikanan asal Tiongkok.
Hal itu dilakukan pada ajang ‘World Seafood Shanghai 2023’, yang digelar di Shanghai New International Expo Centre, selama tiga hari, 23-25 Agustus 2023.
Pameran Seafood berskala internasional ini dihadiri perusahaan dari 36 negara dengan 1.400 exhibitors yang memamerkan produk perikanan dunia.
Baca Juga: Uji Coba Lawan Tim Korsel U17, Ketua Umum PSSI - Erick Thohir Nilai Tim U-17 Alami Perkembangan
Dalam kesempatan ini, PT Perikanan Indonesia memperoleh wadah untuk ajang saling kerja sama, interaksi, dan kolaborasi dengan ‘high-quality buyer’.
PT Perikanan Indonesia telah menandatangani kerja sama mengenai pengembangan bisnis produk perikanan terpadu dengan 6 perusahaan Tiongkok, yakni Shanggang-Edi China Trading Co. Ltd., Tiancheng (Shanghai) Supply Chain Services Co., Ltd dan Shanghai Seafirst Co., Ltd
Selain itu, PT Perikanan Indonesia juga menggaet perusahaan lain terkait kerjasama operasional pengembangan pelabuhan perikanan dan program penangkapan ikan terukur.
Baca Juga: Tim Nasional Indonesia U23 untuk Pertama Kali Lolos ke Piala Asia AFC U23 2024 di Qatar
Direktur Utama PT Perikanan Indonesia - Sigit Muhartono mengatakan, World Seafood Shanghai menjadi ajang temu antar perusahaan dan pebisnis perikanan yang professional di kancah internasional.
“Kami selaku BUMN Perikanan ini berhasil melakukan kerja sama dengan 6 perusahaan asal Tiongkok untuk menjadi mitra bisnis. Baik bisnis perdagangan dan pengolahan ikan, jasa bisnis kepelabuhanan ataupun program penangkapan ikan terukur yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ,” kata Sigit (28/8/2023).