SILANEWS-Kerusakan dan kerugian karena kondisi iklim yang ekstrem pada banyak negara di dunia mengharuskan negara-negara kaya, yang memiliki banyak industri pembuatan polusi dan limbah, memberikan kompensasi.
Dampak buruk perubahan iklim secara nyata juga dialami China, karenanya negara itu menyatakan bersedia memberikan kompensasi.
China bersedia berkontribusi pada mekanisme untuk memberi kompensasi kepada negara-negara miskin atas kerugian dan kerusakan yang disebabkan oleh perubahan iklim, kata utusan iklimnya Xie Zhenhua.
Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Presiden World Water Council Loïc Fauchon
Berbicara pada konferensi lingkungan COP27 di Mesir pada Rabu (9/11/2022), Xie mengatakan China tidak memiliki kewajiban untuk berpartisipasi tetapi menekankan solidaritasnya dengan mereka yang menyerukan tindakan lebih dari negara-negara kaya mengenai masalah ini, seraya menguraikan kerusakan yang diderita China akibat cuaca ekstrem terkait iklim.
China ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia sebagai negara berkembang, meskipun memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia.
Bulan lalu, utusan khusus iklim Amerika Serikat, John Kerry, mengatakan kepada wartawan bahwa China harus menyumbangkan dananya sendiri untuk kerugian dan kerusakan, "Terutama jika mereka berpikir, mereka akan terus berlanjut hingga 30 tahun ke depan dengan meningkatkan emisi mereka," Politico melaporkan.
Xie mencatat bahwa Kerry, ‘sahabatnya selama 25 tahun’, tidak mengangkat masalah ini dengannya selama pembicaraan informal di COP27 minggu ini.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Diundang Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi Hadiri COP27 di Kairo
Cuaca Ekstrem Capai Beberapa Titik Kritis, Untuk Pengingat pada KTT Iklim COP27 di Mesir