'Masjid Agung Abou Bakr Al-Siddiq', Pusat Kegiatan Umat Islam di Bogota, Kolombia

- Jumat, 4 Februari 2022 | 18:44 WIB
'Masjid Agung Abou Bakr Al-Siddiq' yang digunakan sebagai pusat kegiatan Islam. (GD)
'Masjid Agung Abou Bakr Al-Siddiq' yang digunakan sebagai pusat kegiatan Islam. (GD)

SILANEWS – Meski negara dengan mayoritas beragama Katolik, namun Bogota DC atau dalam Bahasa Spanyol resminya disebut sebagai Bogotá Distrito Capital, memiliki 'Masjid Agung Abou Bakr Al-Siddiq' yang digunakan sebagai pusat kegiatan umat Islam di Bogota.

Selain sebagai Ibukota Negara Kolombia di Amerika Latin, Bogotá DC juga merupakan kota terbesar dan terluas di Negara Kolombia, sekaligus pusat politik, ekonomi, administrasi dan industri negara.

Bogota DC sendiri terletak di pusat Negara Kolombia dan berada didataran tinggi dengan ketinggian rata-rata 2.640 meter (8.660 kaki) di atas permukaan laut dengan iklim tropis yang sejuk sepanjang tahun.

Baca Juga: Kementerian PANRB Minta ASN Hindari Pergaulan yang Menunjukkan Sikap Intoleran, anti Pancasila dan NKRI

Luas wilayahnya sekitar 1.587 kilometer persegi (613 mil persegi), dengan populasi sebanyak 7,181 juta pada tahun 2018. Mayoritas penduduk Bogota DC beragama Katolik Roma.

Masyarakat Bogota DC ramah dan mudah bergaul. Bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Spanyol.

Hal ini karena sejarah pendudukan Spanyol di Kolombia, pengaruh Spanyol sangat kental ini bisa dilihat dari budaya, arsitektur dan khasanah kulinernya.

Baca Juga: Melalui Gotong Royong, Rumah Warga Miskin Terdampak 'Puting Beliung' Dibangun Kembali

Agama Katolik Roma juga dibawa oleh Spanyol pada masa penaklukannya di kawasan Amerika Latin.

Seiring dengan berkembangnya kota Bogota DC, maka makin banyak kaum pendatang yang mencoba peruntungan datang ke Kolombia umumnya, dan Bogota DC khususnya.

Hal ini membuka peluang penyebaran agama-agama lain di Bogota DC yang dibawa oleh para pendatang tersebut.

Baca Juga: Musyawarah Besar IKA UNHAS akan Digelar di Makassar Awal Maret

Kultur masyarakat Kolombia pada umumnya yang ramah dan terbuka memungkinkan tumbuhnya toleransi terhadap penyebaran agama-agama lain.

Hal ini memungkinkan tumbuh nya agama-agama baru di Bogota DC khususnya selain Katolik Roma yang selama turun temurun dianut masyarakat di Kolombia .

Halaman:

Editor: Yulyanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X