SILANEWS - Bagi umat Hindu, Hari Raya Nyepi merupakan hari besar keagamaan yang jatuh pada tahun baru Saka berdasarkan kalender atau penanggalan Caka. Karenanya tidak jarang juga Hari Raya Nyepi disebut sebagai Tahun Baru Hindu dan mulai diperingati sejak tahun 78 Masehi.
Hari Raya Nyepi jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Karena itu tujuan dari perayaan ini adalah untuk membersihkan diri, menjernihkan pikiran, dan menyucikan bumi dari segala polusi dan kekacauan.
Nyepi sendiri berasal dari kata sepi yang berarti sunyi, senyap, dan tidak ada kegiatan. Di Hari Raya Nyepi, berbagai aktivitas harian seperti bekerja ataupun bepergian ditiadakan karena perayaan dilakukan dengan sunyi dan penuh refleksi diri.
Di Indonesia, Hari Raya Nyepi ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 3 tahun 1983 tanggal 19 Januari 1983. Pada tahun 2023 ini, Hari Raya Nyepi bertepatan dengan tanggal 22 Maret 2023.
Pusat perayaan Hari Raya Nyepi sendiri berpusat di pulau Bali yang mayoritas penduduknya merupakan pemeluk agama Hindu dan konsentrasi pemeluk agama Hindu di Indonesia juga berada di Bali.
Memperingati Hari Raya Nyepi, masyarakat Indonesia biasanya mengucapkan Rahajeng Rahina Nyepi Caka 1945 kepada umat Hindu. Secara harfiah, Rahajeng Rahina berarti "selamat hari" atau "hari yang baik", sedangkan Nyepi berarti "tidak" atau "diam".
Baca Juga: 'Nyepi Khidmat', Layanan Data Seluler dan IPTV Dimatikan
Selama Nyepi, umat Hindu di Bali menjalankan Catur Brata Penyepian, yaitu empat aturan untuk menyucikan diri selama 24 jam. Hal ini mencakup penghentian semua aktivitas seperti tidak menggunakan api, tidak melakukan pekerjaan, tidak bepergian, dan tidak makan dan minum selama 24 jam. Tradisi ini dimaksudkan agar umat Hindu dapat memusatkan perhatian mereka pada introspeksi spiritual dan kebersihan batin.
Selain itu, Nyepi juga menandai waktu untuk merefleksikan dan merenungkan perjalanan hidup selama setahun terakhir serta merencanakan masa depan yang lebih baik. Dalam konteks Caka 1945, perayaan Nyepi mengacu pada tahun 1945 Masehi dalam kalender Saka, dan menjadi momen untuk menghargai sejarah dan budaya Hindu di Bali serta meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan. (AHU) ***
Artikel Terkait
Sambut Hari Raya Nyepi 2022, Umat Hindu Akan Gelar Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan
Plataran Candi Prambanan Menjadi Pusat Perayaan 'Tawur Agung Kesanga' Hari Suci Nyepi. Ini Alasannya!
Setelah 2 Tahun Pandemi, Ogoh Ogoh Kembali Dipertontonkan di Malam Hari Raya Nyepi